Senin, 29 November 2010

Peniggalan - Peniggalan Sejarah Bercorak Islam

Peninggalan-Peninggalan Sejarah Bercorak Islam


peninggalan-islam
Islam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bukti keberadaan Islam itu dapat dilihat bukan saja dari para pemeluknya yang memiliki pengikut paling besar di Indonesia.
Bukti historis dan arkeologis juga mendukung keberadaan Islam di Indonesia.
Bukti historis dan arkeologis dapat dilihat pada budaya dan tradisi yang telah lama hidup dan berkembang pada masyarakat.
Peninggalan Islam yang dapat kita saksikan hari ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan setempat. Hasil-hasil kebudayaan yang bercorak Islam dapat kita temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid, makam) dan seni.
a. Peninggalan dalam Bentuk Bangunan
Bangunan yang menjadi ciri khas Islam antara lain ialah masjid, istana/keraton, dan makam (nisan).
1) Masjid
Masjid merupakan tempat salat umat Islam. Masjid tersebar di berbagai daerah.
Namun, biasanya masjid didirikan pada tepi barat alun-alun dekat istana. Alun-alun adalah tempat bertemunya rakyat dan rajanya. Masjid merupakan tempat bersatunya rakyat dan rajanya sebagai sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja akan bertindak sebagai imam dalam memimpin salat.
Bentuk dan ukuran masjid bermacam-macam. Namun, yang merupakan ciri khas sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya berbentuk limas.
Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap candi yang denahnya bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang adakalanya berbentuk susunan payung-payung yang terbuka. Dengan demikian, masjid dengan
bentuk seperti ini mendapat pengaruh dari Hindu-Buddha.
Beberapa di antara masjid-masjid khas Indonesia memiliki menara, tempat muadzin menyuarakan adzan dan memukul bedug. Contohnya menara Masjid Kudus yang memiliki bentuk dan struktur bangunan yang mirip dengan bale kul-kul di Pura Taman Ayun. Kul-kul memiliki fungsi yang sama dengan menara, yakni memberi informasi atau tanda kepada masyarakat mengenai berbagai hal berkaitan dengan kegiatan suci atau yang lain dengan dipukulnya kul-kul dengan irama tertentu.
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada beberapa masjid berikut.
(1) Masjid Banten (bangun beratap tumpang)
(2) Masjid Demak (dibangun para wali)
(3) Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru)
(4) Masjid Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon (beratap tumpang)
(5) Masjid Agung Pondok Tinggi (beratap tumpang)
(6) Masjid tua di Kotawaringin, Kalimantan Tengah (dibangun ulama penyebar siar pertama di Kalteng)
(7) Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Deli (dibangun zaman Sultan Iskandar Muda)
2) Makam dan Nisan
Makam memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan. Makam biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang dikebumikan pada makam tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai budaya tinggi. Makam yang terkenal antara lain makam para anggota Walisongo dan makam raja-raja.
Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah. Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang lain.
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain pada beberapa makam berikut.
(1) Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat)
(2) Makam Walisongo
(3) Makam Imogiri (Yogyakarta)
(4) Makam Raja Gowa
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk nisan dapat kita lihat antara lain pada beberapa nisan berikut.
(1) Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan huruf Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M);
(2) Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan Malik alsaleh yang berangka tahun 696 Hijriah (!297 M);
(3) Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin;
(4) Di Banjarmasin, ditemukan batu nisan Sultan Suryana Syah; dan
(5) Batu nisan di Troloyo dan Trowulan.
b. Peninggalan dalam Bentuk Karya Seni
Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seni seperti seni ukir, seni pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan seni pahat ini dapat dijumpai pada masjid-masjid di Jepara. Seni pertunjukan berupa rebana dan tarian, misalnya tarian Seudati. Pada seni aksara, terdapat tulisan berupa huruf arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai tanda (harakat, biasa disebut arab gundul).
Salah satu peninggalan Islam yang cukup menarik dalam seni tulis ialah kaligrafi.
Kaligrafi adalah menggambar dengan menggunakan huruf-huruf arab. Kaligrafi dapat ditemukan pada makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai.
Karya sastra yang dihasilkan cukup beragam. Para seniman muslim menghasilkan beberapa karya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk, babad, dan kitab-kitab.
Syair banyak dihasilkan oleh penyair Islam, Hamzah Fansuri. Karyanya yang terkenal adalah Syair Dagang, Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan Syair Si Dang Fakir.
Syair-syair sejarah peninggalan Islam antara lain Syair Kompeni Walanda, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop. Syair-syair fiksi antara lain Syair Ikan Terumbuk dan Syair Ken Tambunan.
Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita atau dongeng yang sering dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam berupa hikayat antara lain, Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam.
Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Peninggalan Islam berupa suluk antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa, Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk Malang Sumirang.
Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa babad antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin), Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, Babad Gianti.
Adapun kitab-kitab peninggalan Islam antara lain Kitab Manik Maya, Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending karya Sultan Agung.

Sejarah Internet dan Perkembangan Internet

Sejarah Internet dan Perkembangan Internet

Sejarah dari adanya intenet dimulai pada tahun 1969 ketika itu Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik.
Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
sejarah internet
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator1.0

Biografi Presiden Soekarno

Biografi Presiden Soekarno

    Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
     Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.

      Kemudian,beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
      Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
      Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
      Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
      Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".

Minggu, 31 Oktober 2010

Hari Sumpah Pemuda

PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER Pergerakan Mahasiswa Bukti Konkret Kesetiaan terhadap Sumpah Pemuda

FOTO NASKAH SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER - Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Pergerakan Mahasiswa Bukti Konkret Kesetiaan Terhadap Sumpah Pemuda. Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Kini, perjalanan sejarah Sumpah Pemuda berusia 82 tahun. Sumpah Pemuda merupakan cikal bakal lahirnya NKRI. Agaknya sejarah terkadang hampir dilupakan. Khususnya di dunia kampus, ada anggapan miring soal sejarah. Baca juga Sejarah G-30-S/PKI Peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan tonggak sejarah yang harus diluruskan

Ketua Senat Mahasiswa Unimed, Irwan Lubis mengatakan, makna Hari Sumpah Pemuda merupakan landasan awal bagi mahasiswa sebagai agent of change ataupun social control. Mahasiswa, ujung tombak perubahan Bangsa Indonesia. Karena mahasiswa, masih memiliki sikap idealisme terhadap pemerintahan tanpa adanya kepentingan-kepentingan politik.

Sumpah Pemuda, menurutnya merupakan langkah awal merdekanya NKRI, karena dengan dideklarasikannya Sumpah Pemuda, terlihat pemuda/i Indonesia bersatu untuk satu tujuan yakni memerdekaan Indonesia.

Penerapan Sumpah Pemuda di Unimed, menurut pandangannya saat ini masih tetap menjunjung tinggi Sumpah Pemuda. Ini ditandai dengan mahasiswanya masih dominan bergerak di bidang pergerakan mahasiswa untuk perubahan yang lebih baik ke depan.

Ketika ditanya, mahasiswa saat ini dianggap cenderung melupakan sejarah, Irwan menganggap wacana itu salah. Justru saat ini mahasiswa masih mengingatkan sejarah dan sampai saat ini berusaha untuk mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk tidak melupakan sejarah.

Kalau dilihat saat ini justru pemerintah dan masyarakatlah yang melupakan sejarah. Misalnya pemerintah saat ini sudah banyak melupakan pahlawan, peninggalan sejarah maupun dalam pendidikan. Dalam pelajaran sejarah seolah-olah pemerintah menutup-nutupi sejarah kepada generasi mendatang.

"Masyarakat sudah mulai melupakan sejarah ditandai saat HUT RI bagaimana masyarakat harus dipaksa menaikkan bendera Merah Putih dan lain-lain," katanya.

Irwan mengatakan, coba dilihat sekarang, bagaimana mahasiswa selalu memperjuangkan hak rakyat, dan pahlawan. Pemerintah seolah-olah tidak mau tahu, bahkan pemerintah saat ini menganggap mahasiwa sebagai musuh."Yakinlah, mahasiswa tidak pernah gentar dalam mempertahankan kemerdekaan, karena sudah tugas kita semua (mahasiswa, pemerintah, veteran dan masyarakat) untuk hal itu.

Kritisi Pemerintah

Presiden Mahasiswa USU, Paidi, ketika dihubungi di sela-sela aksi unjukrasa setahun kepemimpinan SBY-Boediono di Istana Jakarta, Rabu (20/10) menganggap Sumpah pemuda ditinjau dari sejarah ke belakang ketika itu masih ada terkotak-kotak organisasi kedaerahan atau kesukuan. "Sangat tidak membantu kemerdekaan bangsa pada waktu itu. Lahirlah Sumpah Pemuda untuk menyatukan semuanya," katanya.

Menurutnya, moment Sumpah Pemuda, pemuda harusnya mengambil pelajaran untuk kemajuan bangsa ke depan, pemuda yang notabene generasi penerus untuk kemajuan bukan untuk terpecah belah.

"Kalau di USU, kita percaya kalangan mahasiswa USU saat ini, sudah meninggalkan sukuisme atau golongan, tapi lebih kepada kesatuan dan persatuan bagiamana ke depan memajukan USU," katanya.

Saat ditanya pemuda Indonesia dalam artian mahasiswa selalu kalah dengan mahasiswa asing yang selalu berhasil merubah dunia khususnya di bidang IT dan edukasi, Paidi mengawali Presma USU 11 Maret 2010 mengatakan, ke depan pemuda tidak hanya mengkritisi kebijakan pemerintah. Harus mengimbangi dengan karyanya dan punya tanggungjawab moral."Mengritisi pemerintah, merupakan salah satu tanggungjawab moral agar pemerintah lebih baik," katanya.

Soal kesetiaan mahasiswa USU sendiri terhadap Sumpah Pemuda, mahasiswa khususnya di dalam pemerintahan mahasiswa (Presma) kini membuktikan diri dengan bergabung dalam Aliansi Badan Esksekutif Mahasiswa (BEM) se Indonesia. Mulai mencoba bersatu dan menghilangkan sukuisme, kedaerahan seperti dari Jawa, Sumatera atau Kalimantan.

"Hari ini konkret dari BEM se Indonesia kumpul bersama untuk mengkritisi pemerintah. Ini bukti kesetiaan Sumpah Pemuda," kata Paidi yang dalam percakapan melalui telepon terdengar suara-suara orasi.

Paidi juga menyebutkan, saat ini BEM se Indonesia sedang melakukan Musyawarah Nasional (Munas) BEM se Indonesia. Berkumpul dari elemen mahasiswa melakukan aksi di Istana Negara denga tekad menyampaikan, pemerintah telah gagal mensejahtera rakyat Indonesia.

Kesan itu Ada Dirasakan

Di tempat terpisah, Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumut, Juanda Suka mengatakan, Sumpah Pemuda merupakan momentum konsolidasi pemuda Indonesia. Konsesus pemuda untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara. Makna Sumpah Pemuda akan terjaga bilamana pemuda-pemuda Indonesia terkhusus mahasiswa, terus berupaya untuk berkarya bagi bangsa dan negara.

Sumpa Pemuda, menurutnya merupakan momentum konsolidasi pemuda nasional, momentum persatuan pemuda Indonesia. Karena suport pemuda dalam kemajuan bangsa sangat berarti dan itu akan terwujud bila pemuda bersatu dan memiliki suara yang satu, untuk bersama-sama berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Penerapan sumpah pemuda di kalangan mahasiswa, lanjutnya berkontribusi dalam pembangunan nasional dengan melakukan kontrol sosial bagi pemerintahan untuk menjalankan amanat rakyat dan amanat konstitusi, agar cita-cita bangsa dan kemajuan Indonesia dapat terealisasi. Terpenting adalah mempersiapkan sebaik mungkin perbekalan setiap pemuda terlebih mahasiswa untuk melanjutkan estapet kepemimpinan bangsa.

Mahasiswa saat ini dinilai cenderung melupakan sejarah, Juanda Suka menilai tidak sepenuhnya benar. Kesan itu bisa dirasakan pada sebahagian mahasiswa. Disinilah sebenarnya fungsi organisasi pemuda dan kemahasiswaaan. Baiknya semua mahasiswa bisa turun serta aktif dalam ormawa, lalu fungsi pengkaderan harus terus ditangkitkan.

"Saya yakin masih cukup banyak mahasiswa idealis yang menjaga nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam aktifitas keseharian mereka. Di sisi lain kurikulum pendidikan nasional terkait sejarah bangsa harus dievaluasi. Pelajaran sejarah di sekolah-sekolah tidak memiliki kesan kuat dan menginspirasi pelajar untuk berbuat maksimal. Hanya selintas pengetahuan yang dipahami sekedarnya saja," katanya.

Soal kesetiaan, Juanda menilai, dengan turun serta aktif dalam organisasi kemahasiswaan lalu menjadikan organisasi itu punya arti di tengah-tengah masyarakat serta berupaya merangkul beragam pemuda, bukti konkrit bagaimana sebahagian mahasiswa berjuang untuk membumikan nilai-nilai sumpah pemuda.


Hari Sumpah Pemuda, Kapan Hari Sumpah Pemuda, Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Peristiwa Tanggal 28 Oktober, Makna Hari Sumpah Pemuda, Pergerakan Mahasiswa, Hari Sumpah Pemuda dan Peran Mahasiswa

Kamis, 14 Oktober 2010

Sebuah Kisah Tentang Kota Pontianak

Pada tanggal 16-20 Juli lalu Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Geografi Sejarah menyelenggarakan kegiatan Bertajuk “Arung Sejarah Bahari”. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 100 mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Arung Sejarah Bahari memiliki pengertian Arung berarti mengarungi atau menjelajahi sedangkan sejarah ialah melihat ke masa lalu. Kegiatan ini berupa menjelajahi jejak-jejak sejarah kebaharian yang pernah ada di Kalimantan Barat. Kegiatan arung sejarah bahari bertujuan untuk mengenalkan sejarah kebaharian kepada generasi muda dan diharapkan dapat mencintai dunia kebaharian.. Pada kegiatan ini para peserta mengunjungi objek-objek yang memiliki nilai sejarah dan berkaitan dengan peradaban masa lalu yang pernah ada di Kalimantan Barat. Kota-kota di Kalimantan Barat yang memiliki peninggalan sejarah maritim diantaranya ialah Pontianak, Ketapang dan Sukadana. Perjalanan menjelajahi kota-kota tersebut ditempuh dalam waktu 4 hari.
Pontianak merupakan ibukota propinsi Kalimantan Barat. Kota ini dibelah oleh Sungai Kapuas yang panjangnya mencapai 700 meter dan merupakan salah satu sungai terlebar di Indonesia. Di kota ini terdapat berbagai macam objek peninggalan sejarah kerajaan maritim, diantara objek-objek tersebut adalah Kerraton Kadariyah, Masjid Jami Sultan Abdurahman, makam raja-raja Kerajaan Pontianak. Selain itu, ada juga peninggalan sejarah yang memiliki kaitan erat dengan kedatangan bangsa china di Pontianak yaitu Klenteng tua Budhisatva Karaniya Metta dan Pelabuhan Sheng hie.
Keraton Kadariyah merupakan peninggalan kesultanan Pontianak, yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman pada tanggal 1771 (14 Rajab 1185 H). Keraton ini terletak 4 km dari pusat kota, tepatnya dari Kampung Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Sampai sekarang Keraton Kadariyah masih menyimpan peninggalan kesultanan seperti, singgasana, Kaca Pecah Seribu, Al-qur’an tulis tangan oleh Sultan dan lain sebagainya. Keraton Kadariyah hingga kini masih ditempati oleh keturunan dari Sultan Syarif Abdurrahman.
Masjid Jami Sultan Abdurrahman merupakan bagian dari Keraton Kadariyah yang berjarak 300 meter dari Keraton Kadariyah. Mesjid ini terletak di tepi sungai Kapuas, dimana pada masa itu Sungai Kapuas merupakan prasarana transportasi utama yang digunakan masyarakat sekitar. Masjid yang didirikan pada masa Sultan Syarif Oesman yang memerintah pada tahun 1819-1855 sampai saat ini masih dipergunakan oleh masyarakat untuk beribadah dan melakukan kegiatan keagamaan.
Makam Raja-Raja Kerajaan Pontianak bernama Kompleks Makam Batulayang karena terletak di Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara dengan jarak 7 km dari pusat kota. Kompleks makam ini terletak persis disebelah utara Sungai Kapuas. Ditempat ini dimakamkan 7 orang Sultan yang pernah memerintah di Kesultanan Pontianak yaitu Sultan Syarif Abdurrahman, Sultan Sayid Kasim Al Kadri, Sultan Syarif Oesman Al Kadri, Sultan Syarif Hamid I, Sultan Syarif Yusuf Al Kadri, Sultan Syarif Muhammad Al Kadri dan Sultan Syarif Hamid II.
Sejarah Pontianak tidak terlepas dari peran Bangsa China yang menguasai perdagangan pada masa lalu dan mungkin hingga saat ini. Objek peninggalan yang berkaitan dengan kedatangan bangsa china antara lain Klenteng tua Budhisatva Karaniya Metta dan Pelabuhan Sanghie. Klenteng tua Budhisatva Karaniya Metta diperkitakan berdiri pada abad ke-!7. Pada masa itu banyak sekali bangsa china yang datang ke Kalimantan Barat sehingga etnis china yang ada di Kalimantan Barat bertambah banyak. Dibangunnya Klenteng ini adalah untuk memfasilitasi etnis china untuk beribadah. Selain Klenteng tua, objek peninggalan lain yang berkaitan dengan adanya etnis china adalah pelabuhan Sheng Hie yang di perkirakan berdiri pada abad ke-18 dan merupakan pelabuhan peniagaan pertama di Pontianak. Pelabuhan Sheng Hie dipergunakan untuk kegiatan perdagangan pada masa itu bahkan hingga saat ini. Nama pelabuhan Sheng Hie sendiri diambil dari nama seorang pengusaha besar hasil bumi dari negeri China. Pelabuhan ini memiliki letak yang strategis karena terletak di tepi Sungai Kapuas.
Para peserta Arung Sejarah Bahari tidak hanya mengunjungi objek-objek yang berkaitan dengan sejarah maritim tetapi juga mengunjungi objek lain yang memberikan wawasan tentang Kalimantan Barat. Objek yang dikunjungi yaitu Tugu Khatulistiwa dan Museum Daerah Kalimantan Barat. Kota Pontianak merupakan kota yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga berpengaruh pada suhu udara rata-rata harian yang cukup panas. Tugu Kahtulistiwa dibangun pada masa penjajahan Belanda. Tugu ini memiliki Keistimewaan yakni setiap tanggal 21-23 maret dan 21-23 september pada pukul 12.00 terjadi kulminasi, dimana benda-benda yang ada di sekitar tugu tidak memiliki bayangan, karena pada tanggal tersebut posisis matahari tepat berada pada garis khatulistiwa.
Selain Tugu Khatulistiwa objek lain yang dikunjungi ialah Museum Daerah Kalimantan Barat. Di museum ini kita dapat menemukan hasil peninggalan sejarah khusus etnis yang ada di Kalimantan Barat yaitu etnis melayu, etnis dayak dan etnis china.
Kota Pontianak merupakan salah satu kota atau wilayah yang di jelajahi pada kegiatan Arung Sejarah Bahari, kota atau wilayah lain yang di jelajahi ialah Kabupaten Ketapang dan Sukadana yang terletak di sebelah selatan Kalimantan Barat. Kabupaten Ketapang dan Sukadana memiliki berbagai peninggalan terkait kehidupan sejarah kerajaan maritim karena di wilayah ini terdapat peninggalan kerajaan Sukadana dan Ketapang Perjalanan Pontianak menuju Ketapang ditempuh dengan waktu kurang lebih 7 jam dengan menggunakan kapal laut ekspres.
Objek-objek kunjungan yang ada di Ketapang yaitu Keraton Muliakarta, Kompleks Makam Raja-Raja Matan, Makam Keramat Tujuh dan Keramat Sembilan. Keraton Muliakarta diperkirakan dibangun pada Abad ke-17 dan merupakan Istana Raja-raja Matan (Keturunan Raja-raja Tanjungpura). Keraton ini menghadap sungai Pawan sebagai jalur transportasi utama untuk perniagaan. Kerajaan Tanjungpura atau Matan memiliki kaitan erat dengan Kerajaan Sukadana karena Sejarah berdirinya Kerajaan Matan tidak terlepas dari Kerajaan Sukadana yang pada masa lalu pendiri Kerajaan Matan berasal dari Kerajaan Sukadana yang berhasil melarikan diri akibat kekalahan yang dialami Kerajaan Sukadana dari Kerajaan Pontianak.
Komplek Makam Raja-raja Matan terletak sekitar 4 km dari Keraton Muliakarta. Disini dimakamkan Raja-raja Kerajaan Matan. Selain Kompleks Makam Raja0raja Matan terdapat pula Makam Keramat Tujuh dan Keramat Sembilanm, makam ini diperkirakan telah berumur sekitar 650 tahun yang dibuktikan dengan tulisan pada batu nisan yang tertulis 1363 saka atau 1441 masehi. Batu nisan di makam ini terbuat dari batu andesit dan bertuliskan huruf arab. Menurut ahli arkeologi untuk pertama kali batu andesit ditemukan di Pulau Kalimantan adalah di Ketapang. Diperkirakan bentuk batu nisan berasal dari abad terakhir Kerajaan Majapahit. Batuan andesit yang ada di Ketapang berasal dari pulau jawa dan diperkirakan pada masa lalu telah terjadi hubungan antara majapahit dan Kalimantan.
Akhir perjalanan arung sejarah bahari ialah di Sukadana di daerah ini pada masa lalu berdiri sebuah kerajaan yang terletak di pantai barat Kalimantan dan sempat merasakan masa-masa kejayaan karena memiliki letak strategis yang merupakan jalur perdagangan antara jawa, sumatera dan semenanjung malaka. Bahkan, dikemudian pedagang-pedagang cina juga melalui jalur perdagangan ini.
Perjalanan ke Sukadana ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam dengan menggunakan bis dari Ketapang. Objek-objek yang dikunjungi di daerah Sukadana ialah Bekas Pelabuhan Sukadana, Makam Raja-raja Sukadana, Benteng Belanda dan Bekas Kantor Belanda (Tangsi). Bekas Pelabuhan Sukadana terletak di Teluk Sukadana yang merupakan pula Selat Karimata. Pelabuhan ini pada masa lalu dipergunakan sebagai pelabuhan perdagangan jalur sutera sekaligus merupakan pertemuan jalur perdagangan dari barat, timur dan utara. Digunakan juga perdagangan dari luar nusantara seperti Eropa, Cina, Johor dan Brunei dan juga dari nusantara seperti Bugis, Melayu, Jawa, Banjarmasin, Riau dan Palembang. Hasil yang dijual pada masa itu adalah rempah-rempah, intan, kayu gaharu dan kerajinan berbagai bangsa, guci-guci dari cina dan sebagainya. Sekarang ini peninggalannya berupa puing-puing bangunan pelabuhan yang sudah tidak utuh lagi.
Makam Raja-raja Sukadana terdapat dikampung dalam sekitar 3 km dari bekas pelabuhan Sukadana. Disinilah terdapat makam raja Kerajaan Sukadana yaitu Tengku Akil yang wafat pada tahun 1845. Hingga kini keturunan dari Tengku Akil masih tinggal tidak jauh dari makam, peninggalannya berupa genta dan pedang pun masih terawat dengan baik. Selain makam dan pelabuhan objek lain yang dikunjungi ialah Benteng dan Tangsi militer Belanda yang berjarak sekitar 2 km dari makam. Pada masa lalu benteng digunakan sebagai pusat pemerintahan distrik sukadana. Selain itu di daerah sekitar benteng dan tangsi militer tedapat pemukiman khusus orang Belanda. Saat ini kondisi bangunan tidak terawat lagi terlihat kotor dan ditumbuhi oleh semak.
Perjalanan pun berakhir di Sukadana, saatnya kembali ke Ketapang lalu ke Pontianak. Kegiatan arung sejarah bahari tidak hanya mengunjungi objek-objek yang memiliki nilai kebaharian namun juga diadakan kegiatan diskusi dan seminar. Diskusi dan seminar diadakan untuk memperluas wawasan mengenai dunia Kalimantan Barat dan juga dunia kebaharian. Diskusi yang diadakan antara lain mengenai diskusi sejarah maritim.
Semoga dengan adanya kegiatan ini bertambah pula wawasan kebaharian dari para pesertanya, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat didaerah masing-masing.
Diharapkan kegiatan ini bukan hanya sekedar perjalanan biasa yang tidak memiliki arti apapun namun diharapkan perjalanan ini membawa pesan tersendiri yang tersimpan di benak para peserta yang selanjutnya mereka dapat mengaktualisasikan dirinya terkait dunia kebaharian. Semoga…

Kamis, 07 Oktober 2010

kesehatan dan kebugaran jasmani

MAKNA KESEHATAN DAN KEBUGARAN JASMANI

Sejalan dengan definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen Kesehatan , definisi ini diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:
Sehat =     Sejahtera      +       Bebas
-   jasmani           -  penyakit
-   rohani             –  cacat
-   sosial            –  kelemahan
Jadi sehat meliputi tiga aspek yang saling berkaitan erat, yakni jasmani, rohani, dan sosial. Itulah sebabnya pembinaan kesehatan melalui salah satu aspek, khususnya melalui kegiatan jasmani atau olahraga, berpengaruh terhadap kedua aspek lainnya.
Kutub lain dari sehat ialah sakit. Karena sehat bertingkat sehingga tepat digunakan istilah derajat sehat. Dengan demikian derajat sehat selalu meningkat bila dibina, sebaliknya menurun bila ditelantarkan.
Istilah sehat mengandung makna khas jika ditinjau dari ilmu faal. Ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari fungsi suatu struktur, khususnya struktur biologik. Pada manusia struktur biologik itu ialah jasmani. Dengan demikian peninjauan ilmu faal  terhadap kesehatan terutama dari aspek jasmaniah. Jasmaniah dikatakan sehat bila seluruh proses fisiologis atau seluruh fungsi organ pada jasmani dalam keadaan normal.
Karena fungsi organ tubuh berubah dari keadaan istirahat ke keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal dibagi menjadi dua tingkatan:
-       Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat.
-       Sehat dinamis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja, atau bergerak.
Seseorang yang sehat dinamis tentu sehat statis, namun tidak demikian dengan sebaliknya sehat statis belum tentu sehat dinamis. Jadi kian berat kerja atau olahraga yang dapat dilakukan seseorang dengan fungsi organ tubuh tetap dalam keadaan normal, kian tinggi derajat sehat dinamisnya. Sebagai contoh, seseorang yang mampu berjalan di sepanjang tanjakan yang cukup panjang selama 10 menit atau lebih dengan dengan kecepatan wajar tanpa tanda-tanda sesak nafas, akan disebut memiliki derajat sehat dinamis. Tapi bila seseorang lainnya dapat berlari di sepanjang tanjakan itu tanpa tanda-tanda sesak nafas, maka dia disebut memiliki derajat sehat dinamis yang lebih tinggi. Sesak nafas menunjukkan adanya fungsi organ tubuh yang tidak normal, yaitu ketidakmampuan organ tubuh memenuhi tuntutan kebutuhan olahdaya (metabolism) yang lebih tinggi pada waktu terjadi kegiatan jasmani yang lebih berat.
Setiap orang perlu memiliki derajat sehat dinamis. Apalah artinya sehat kalu orang itu hanya sehat sewaktu beristirahat, apalagi jika sehat sewaktu tidur. Perikehidupan manusia dalam setiap seginya selalu membutuhkan dukungan derajat sehat dinamis pada tingkat tertentu. Jasmani yang bugar adalah jasmani yang memiliki derajat sehat dinamis yang mampu mendukung segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tanpa terjadi kelelahan yang berlebihan, dan kelelahan itu pulih kembali sebelum dating tugas yang sama pada keesokan harinya. Inilah inti pengertian kebugaran jasmani. Kian tinggi derajat sehat dinamis seseorang, kian besar kemampuan kerja fisiknya dan kian kecil kemungkinan terjadi kelahan. Orang seperti itu memiliki derajat kebugaran jasmani yang tinggi.
Sebaliknya, sakit adalah suatu keadaan tak normal dari fungsi alat tubuh yang disebabkan oleh suatu penyakit. Penyakit dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : (1) penyakit infeksi, dan (2) penyakit non-infeksi. Penyakit non-infeksi dapat dibagi menjadi :
  1. Penyakit rudapaksa: penyakit karena kecelakaan atau tindak kekerasan.
  2. Penyakit kelemahan jasmani dan rohani.
Perlu dipahami, manfaat olahraga bagi penyembuhan penyakit terbatas hanya pada penyakit non-infeksi, khususnya penyakit kelemahan. Terhadap penyakit infeksi, olahraga justru dapat memperberat sakitnya.
Yang termasuk penyakit non-infeksi yang bukan rudapaksa ialah:
-       Penyakit hipokinetik yakni penyakit kelemahan fungsional karena orang kurang bergerak.
-       Penyakit psikosomatik, seperti:
  1. Penyakit lambung/maag (gastritis);
  2. Penyakit bengek (asma bronchiale);
  3. Penyakit eczema.
-       Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:
  1. Penyakit jantung koroner;
  2. Penyakit tekanan darah tinggi/rendah;
  3. Stroke.
-       Penyakit metabolism, seperti:
  1. Kegemukan (obesitas);
  2. Kencing manis (diabetes mellitus);
  3. Kelebihan lemak darah (hiperlipidemia)

Sejarah Lahirnya Kota Pontianak

Berdirinya Kota Pontianak

Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan.

Tahun 1192 Hijriah, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak Pertama. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Adapun Sultan yang pernah memegang tampuk Pemerintahan Kesultanan Pontianak:
  1. Syarif Abdurrahman Alkadrie memerintah dari tahun 1771-1808
  2. Syarif Kasim Alkadrie memerintah dari tahun 1808-1819
  3. Syarif Osman Alkadrie memerintah dari tahun 1819-1855
  4. Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tahun 1855-1872
  5. Syarif Yusuf Alkadrie memerintah dari tahun 1872-1895
  6. Syarif Muhammad Alkadrie memerintah dari tahun 1895-1944
  7. Syarif Thaha Alkadrie memerintah dari tahun 1944-1945
  8. Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tabun 1945-1950
Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie (lahir 1742 H) yang membuka pertama Kota Pontianak, pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185, untuk kemudian pada Hijriah sanah 1192 delapan hari bulan Sja’ban hari Isnen, SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Pontianak.
Selanjutnya 2 tahun kemudian setelah Sultan Kerajaan Pontianak dinobatkan, maka pada Hijrah sanah 1194 bersamaan tahun 1778, masuk dominasi kolonialis Belanda dari Batavia (Betawi) utusannya Petor (Asistent Resident) dari Rembang bernama WILLEM ARDINPOLA, dan mulai pada masa itu bangsa Belanda berada di Pontianak, oleh Sultan Pontianak. Bangsa Belanda itu ditempatkan di seberang Keraton Pontianak yang terkenal dengan nama TANAH SERIBU (Verkendepaal).
Dan baru pada tanggal 5 Juli 1779, 0.1. Compagnie Belanda membuat perjanjian (Politiek Contract) dengan Sultan Pontianak tentang penduduk Tanah Seribu (Verkendepaal) untuk dijadikan tempat kegiatan bangsa Belanda, dan seterusnya menjadi tempat/kedudukan Pemerintah Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Keresidenan Borneo lstana Kadariah Barat), dan Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak (Asistent Resident Kepala Daerah Kabupaten Pontianak) dan selanjutnya Controleur het Hoofd Onderaffleeling van Pontianak/ Hoofd Plaatselijk Bestur van Pontianak (bersamaan dengan Kepatihan) membawahi Demang het Hoofd der Distrik Van Pontianak (Wedana) Asistent Demang het Hoofd der Onderdistrik van Siantan (Ass. Wedana/ Camat) Asistent Demang het Hoofd der Onderdistrik van Sungai Kakap (Ass. Wedana/Camat). Kronologis berdirinya Plaatselijk Fonds seterusnya Stadsgemeente, Pemerintah Kota Pontianak, Kotapraja, Kota Besar, Kotamadya Dati 11 Pontianak

Kamis, 23 September 2010

olah raga


Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani.

Persepsi yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan nilai-nilai luhur dan tujuan pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah tercapai. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani.

Pengertian
pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain, dimana pendididkan jasmani disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (pysical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogi.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Tentunya proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antarpelakunya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

1. Pengertian Pendidikan Jasmani
Kata fisik atau jasmani (physical) menunjukkan pada tubuh atau badan (body). Kata fisik seringkali digunakan sebagai referensi dalam berbagai karakteristik jasmaniah, seperti kekuatan fisik (physical strenght), perkembangan fisik (physical development), kecakapan fisik (physical prowess), kesehatan fisik (physical health). dan penampilan fisik (physical appearance).
Kata fisik dibedakan dengan jiwa atau fikiran (mind). Oleh karena itu, jika kata pendidikan (education) ditambahkan dalam kata fisik, maka membentuk frase atau susunan kata pendidikan fisik atau pendidikan jasmani (physical education), yakni menunjukkan proses pendidikan tentang aktivitas-aktivitas yang mengembangkan dan memelihara tubuh manusia.
Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut.
Dauer dan Pangrazi (1989: 1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.

Bucher, (1979). Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional

Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
Definisi Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.

2. Pengertian Olahraga
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)
UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”. Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”. Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia “Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragaka masyarakat” (Rusli dan Sumardianto,2000: 6).
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.

3. Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain dan Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual.
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.
Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat.
Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama.

Olah Raga








Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani.

Persepsi yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan nilai-nilai luhur dan tujuan pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah tercapai. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani.

Pengertian
pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain, dimana pendididkan jasmani disamakan dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (pysical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogi.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Tentunya proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antarpelakunya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

1. Pengertian Pendidikan Jasmani
Kata fisik atau jasmani (physical) menunjukkan pada tubuh atau badan (body). Kata fisik seringkali digunakan sebagai referensi dalam berbagai karakteristik jasmaniah, seperti kekuatan fisik (physical strenght), perkembangan fisik (physical development), kecakapan fisik (physical prowess), kesehatan fisik (physical health). dan penampilan fisik (physical appearance).
Kata fisik dibedakan dengan jiwa atau fikiran (mind). Oleh karena itu, jika kata pendidikan (education) ditambahkan dalam kata fisik, maka membentuk frase atau susunan kata pendidikan fisik atau pendidikan jasmani (physical education), yakni menunjukkan proses pendidikan tentang aktivitas-aktivitas yang mengembangkan dan memelihara tubuh manusia.
Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut.
Dauer dan Pangrazi (1989: 1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.

Bucher, (1979). Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional

Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
Definisi Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.

2. Pengertian Olahraga
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)
UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”. Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”. Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia “Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragaka masyarakat” (Rusli dan Sumardianto,2000: 6).
Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.

3. Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain dan Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual.
Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.
Ketika kita menunjuk pada olahraga sebagai aktivitas kompetitif yang terorganisir, kita mengartikannya bahwa aktivitas itu sudah disempurnakan dan diformalkan hingga kadar tertentu, sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat.
Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan.
Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama.

Kamis, 26 Agustus 2010

Arti Sebuah Kemerdekaan

 

 

Arti Sebuah Kemerdekaan

 

Setiap saat akan terjadi perubahan. Hari berganti menjadi minggu. Minggu
berganti menjadi bulan. Bulan berganti menjadi tahun. Tidak terasa, kita telah
memasuki Agustus 2007. Bagi bangsa Indonesia, Agustus merupakan bulan keramat.
Bulan tersebut adalah bulan kemerdekaan. Kita tahu, 17 Agustus 1945 dapat
dijadikan titik tolak atau tanggal bangkitnya bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri dalam rangka meraih
masa depan yang cerah.
Sudah 62 tahun bangsa Indonesia melewati masa-masa perjuangan mengisi
kemerdekaan. Selama itu tentu banyak suka dan duka yang kita rasakan. Masa 62
tahun bukanlah usia yang muda lagi, sudah setengah abad lebih. Menurut ukuran
umur manusia sudah sangat dewasa atau mungkin sudah tua dan cukup umur.
Kalau kita kaji dan renungkan lebih dalam lagi, kemerdekaan mempunyai beberapa
arti tersendiri, baik secara fisik-material maupun mental-spiritual. Antara
arti yang satu dengan yang lainnya tidka bisa dilepaskan karena saling
berkaitan dan mempengaruhi. Arti kemerdekaan adalah sebagai berikut.
Pertama, terbebas dari penjajahan bangsa lain atau bangsa asing. Bangsa dan
negara Indonesia yang kita cintai ini bisa terlepas dari kekuasaan penjajahan
dengan pengorbanan yang sangat besar. Darah, jiwa dan raga serta harta benda
yang tak terhingga telah menyatu pada bumi Indonesia, menjadi saksi berdirinya
Republik Indonesia. Betapa besar pengorbanan bangsa Indonesia demi meraih
kemerdekaan.
Kedua, bebas dari rasa takut dan khawatir. Orang dikatakan merdeka apabila
tidak dikungkung atau diliputi perasaan takut, cemas, dan khawatir yang
berkepanjangan. Ia terbebas dari pikiran yang sempit dan pendek.
Seandainya sudah terbebas dari rasa takut akan timbul keberanian, kreativitas,
dan munculnya ide-ide baru. Di sini kemerdekaan merupakan modal untuk
berkembang.
Ketiga, bebas untuk mengemukakan pendapat, baik lisan maupun tulisan. Kebebasan
untuk mengeluarkan pendapat merupakan hak setiap orang. Tentu saja dalam
mengemukakan pendapat harus dilandasi rasa tanggung jawab, menghormati pendapat
orang lain dan tidak asal mengeluarkan pendapat. Dalam mengeluarkan atau
mengemukakan pendapat harus dibarengi kejujuran dan kebenaran. Jangan sampai
mengemukakan pendapat berisi kebohongan dan fitnah.
Keempat, bebas menentukan nasib sendiri. Orang dikatakan merdeka seandainya
bebas untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Karena pada
dasarnya, masa depan kita ditentukan oleh diri kita sendiri. Jalan mana yang
akan ditempuh, itu terserah kepada kita, apakah akan menempuh jalan lurus atau
berliku. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita tidak dibayangi,
dikendalikan, dan mendapat tekanan dari orang lain. Kehadiran orang lain
sifatnya hanya membantu, memberi saran atau informasi dan memotivsi. Pada
akhirnya apa pun yang akan kita lakukan atau perbuat berpulang kepada diri kita
masing-masing. Ingat, nasib suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum itu
sendiri yang mengubahnya.
Beberapa arti kemerdekaan di atas hendaknya dijadikan bahan renungan dan
introspeksi diri. Apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang sebenarnya?
Jawabannya berpulang kepada diri kita masing-masing. Hati kecil pasti bisa
menjawab. Mungkin seseorang telah merasakan atau menikmati arti kemerdekaan
yang sebenarnya. Atau mungkin hanya kemerdekaan semu.
Pada HUT Kemerdekaan Indonesia tahun ini, marilah kita mulai berbenah diri dan
perbaharui apa yang menjadi kesalahan pada masa silam, jangan kita tiru dan
ulangi lagi. Dengan semangat baru, kita lakukan yang terbaik bagi bangsa dan
negara. Apa yang telah Anda berikan dan lakukan buat negara?
Kemerdekaan yang telah diraih bukan berarti perjuangan berakhir, tetapi justru
perjuangan harus lebih keras lagi dalam rangka mengisi kemerdekaan, sehingga
cita-cita bangsa dapat tercapai. Mengisi kemerdekaan perlu didukung oleh
berbagai komponen atau unsur bangsa. Dengan kata lain, dalam membangun negara
dan bangsa dibutuhkan kerja sama dari semua pihak sesuai dengan fungsi dan
kedudukan atau statusnya.
Kemerdekaan akan terwujud apabila didukung ulama dan cendekiawan yang sarat
dengan ilmu. Ulama dan cendekiawan tempat kita bertanya karena mereka sebagai
orang yang mempunyai ilmu yang luas. Ilmu merupakan senjata dan modal bagi
manusia untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.
Dengan ilmu, hidup menjadi mudah.
Pemerintahan akan berjalan dengan baik apabila ada umara atau pemimpin yang
adil. Siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin bangsa hendaknya bersikap adil,
bisa mendengar, merasakan, memahami, dan melakukan yang terbaik bagi rakyat
Indonesia. Pemimpin yang diharapkan yaitu yang bisa mengayomi dan mempersatukan
seluruh rakyat Indonesia. (penulis adalah guru pembimbing dan pembina mading
sma negeri 10 bandung)**
Arti Baru Kemerdekaan Indonesia
Benny Susetyo, Forum Diskusi Media Group
JIKA dibandingkan dengan usia Amerika Serikat yang sudah mencapai 229 tahun (4 Juli 1776 lepas dari koloni Inggris), usia kemerdekaan Indonesia mungkin belum ada apa-apanya. Namun, usia 60 tahun bagi RI bisa jadi setara karena kepribadian keindonesiaan kita dibangun sudah semenjak imperium Majapahit, Sriwijaya, dan dalam banyak catatan sejarah kita didewasakan oleh penjajahan selama 350 tahun!
Usia 60 tahun adalah usia yang matang. Beberapa generasi telah melewati suka dan duka menjalani kebangsaan Indonesia. Pahit getir Indonesia sebagai sebuah bangsa telah menjadi pengalaman berharga untuk membangun peradaban Republik.
Sayangnya, kita sulit bahkan hampir tidak pernah, atau bahkan tidak jarang tidak mau, belajar dari pengalaman. Sama halnya dengan keengganan kita untuk belajar dari sejarah. Kita sering terperosok ke dalam lubang yang sama beberapa kali. Kegagalan demi kegagalan seolah menjadi ciri khas bangsa ini.
Bangsa yang besar harus mampu ‘membaca’ ulang sejarahnya dan menjadikannya sebagai dasar berperilaku. Sejarah menjadi catatan terbaik untuk merenungkan ke mana negeri ini akan dibawa. Sejarah adalah landasan untuk membangun sebuah bangsa. Sejarah ketidakadilan dan kolonialisme bangsa kita seharusnya membuka mata hati kita bahwa bangsa ini harus dibangun di atas kekukuhan kemanusiaan dan keadilan.
Indonesia kekinian sering kehilangan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan akibat ulah elitenya. Mereka sering bertindak atas nama rakyat semesta, tetapi nyatanya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.
Indonesia kini mengalami krisis nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Sudah banyak ruang ekspresi kebangsaan yang direduksi menjadi semata-mata dalam nilai-nilai materialistik, juga hanya dalam pengertian logika pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik. Kita belum sepenuhnya memahami bahwa perubahan sebuah bangsa harus dimaknai dalam dinamika ruang dan waktu. Perubahan sebuah bangsa tidak hanya dibatasi oleh kondisi fisik (ruang saja), tetapi juga oleh waktu.
Memaknai ulang keindonesiaan kita berarti kita harus membaca dalam kacamata pandang baru, yakni dalam konteks politik dunia yang cenderung berorientasi ke arah liberalisme. Ideologi pasar dan neoliberalisme telah membuat negara sebagai institusi tidak lagi memainkan peranan sebagai penentu utama kehidupan dirinya.
Negara dengan segala badan publiknya sering tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengatur kehidupan masyarakat secara independen. Kepentingan global dalam pelajaran kebangsaan kita sering kali mendikte produk kebijakan kita. Indonesia kini harus disadari hanya sekadar sekrup kecil di mana kekuatan industri global begitu berperan mengatur kehidupan suatu negara. Negara dalam pengertian konvensional tidak lagi memiliki kewibawaan, karena sering kedaulatannya ditentukan oleh siapa yang mempunyai modal.
Modal sekarang ini telah menjadi penguasa dan pencatat sejarah bangsa ini akan dijalankan ke mana. Karena itulah sering kita lupa, kita ini sebenarnya sudah merdeka dari siapa? Untuk apa kita merdeka? Dua pertanyaan mendasar ini merupakan cermin dari refleksi kemerdekaan yang belum selesai. Selama kita merdeka, kita hanya berani merefleksikan kita merdeka dari kolonialisme konvensional. Kita belum sering bertanya, kita sudah merdeka atau belum.
Membaca sejarah dengan paradigma baru berarti berani melihat bahwa sebagai bangsa ikatan kesadaran kita masih begitu lemah. Alat perekatnya masih berdasarkan pada ikatan sejarah yang dimaknai oleh generasi tua. Ikatan kebangsaan kita masih tidak kukuh karena anak muda tidak merasakan bahwa hal itu merupakan bagian dari pergulatan dirinya.