Minggu, 31 Oktober 2010

Hari Sumpah Pemuda

PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER Pergerakan Mahasiswa Bukti Konkret Kesetiaan terhadap Sumpah Pemuda

FOTO NASKAH SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER - Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Pergerakan Mahasiswa Bukti Konkret Kesetiaan Terhadap Sumpah Pemuda. Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Kini, perjalanan sejarah Sumpah Pemuda berusia 82 tahun. Sumpah Pemuda merupakan cikal bakal lahirnya NKRI. Agaknya sejarah terkadang hampir dilupakan. Khususnya di dunia kampus, ada anggapan miring soal sejarah. Baca juga Sejarah G-30-S/PKI Peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan tonggak sejarah yang harus diluruskan

Ketua Senat Mahasiswa Unimed, Irwan Lubis mengatakan, makna Hari Sumpah Pemuda merupakan landasan awal bagi mahasiswa sebagai agent of change ataupun social control. Mahasiswa, ujung tombak perubahan Bangsa Indonesia. Karena mahasiswa, masih memiliki sikap idealisme terhadap pemerintahan tanpa adanya kepentingan-kepentingan politik.

Sumpah Pemuda, menurutnya merupakan langkah awal merdekanya NKRI, karena dengan dideklarasikannya Sumpah Pemuda, terlihat pemuda/i Indonesia bersatu untuk satu tujuan yakni memerdekaan Indonesia.

Penerapan Sumpah Pemuda di Unimed, menurut pandangannya saat ini masih tetap menjunjung tinggi Sumpah Pemuda. Ini ditandai dengan mahasiswanya masih dominan bergerak di bidang pergerakan mahasiswa untuk perubahan yang lebih baik ke depan.

Ketika ditanya, mahasiswa saat ini dianggap cenderung melupakan sejarah, Irwan menganggap wacana itu salah. Justru saat ini mahasiswa masih mengingatkan sejarah dan sampai saat ini berusaha untuk mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk tidak melupakan sejarah.

Kalau dilihat saat ini justru pemerintah dan masyarakatlah yang melupakan sejarah. Misalnya pemerintah saat ini sudah banyak melupakan pahlawan, peninggalan sejarah maupun dalam pendidikan. Dalam pelajaran sejarah seolah-olah pemerintah menutup-nutupi sejarah kepada generasi mendatang.

"Masyarakat sudah mulai melupakan sejarah ditandai saat HUT RI bagaimana masyarakat harus dipaksa menaikkan bendera Merah Putih dan lain-lain," katanya.

Irwan mengatakan, coba dilihat sekarang, bagaimana mahasiswa selalu memperjuangkan hak rakyat, dan pahlawan. Pemerintah seolah-olah tidak mau tahu, bahkan pemerintah saat ini menganggap mahasiwa sebagai musuh."Yakinlah, mahasiswa tidak pernah gentar dalam mempertahankan kemerdekaan, karena sudah tugas kita semua (mahasiswa, pemerintah, veteran dan masyarakat) untuk hal itu.

Kritisi Pemerintah

Presiden Mahasiswa USU, Paidi, ketika dihubungi di sela-sela aksi unjukrasa setahun kepemimpinan SBY-Boediono di Istana Jakarta, Rabu (20/10) menganggap Sumpah pemuda ditinjau dari sejarah ke belakang ketika itu masih ada terkotak-kotak organisasi kedaerahan atau kesukuan. "Sangat tidak membantu kemerdekaan bangsa pada waktu itu. Lahirlah Sumpah Pemuda untuk menyatukan semuanya," katanya.

Menurutnya, moment Sumpah Pemuda, pemuda harusnya mengambil pelajaran untuk kemajuan bangsa ke depan, pemuda yang notabene generasi penerus untuk kemajuan bukan untuk terpecah belah.

"Kalau di USU, kita percaya kalangan mahasiswa USU saat ini, sudah meninggalkan sukuisme atau golongan, tapi lebih kepada kesatuan dan persatuan bagiamana ke depan memajukan USU," katanya.

Saat ditanya pemuda Indonesia dalam artian mahasiswa selalu kalah dengan mahasiswa asing yang selalu berhasil merubah dunia khususnya di bidang IT dan edukasi, Paidi mengawali Presma USU 11 Maret 2010 mengatakan, ke depan pemuda tidak hanya mengkritisi kebijakan pemerintah. Harus mengimbangi dengan karyanya dan punya tanggungjawab moral."Mengritisi pemerintah, merupakan salah satu tanggungjawab moral agar pemerintah lebih baik," katanya.

Soal kesetiaan mahasiswa USU sendiri terhadap Sumpah Pemuda, mahasiswa khususnya di dalam pemerintahan mahasiswa (Presma) kini membuktikan diri dengan bergabung dalam Aliansi Badan Esksekutif Mahasiswa (BEM) se Indonesia. Mulai mencoba bersatu dan menghilangkan sukuisme, kedaerahan seperti dari Jawa, Sumatera atau Kalimantan.

"Hari ini konkret dari BEM se Indonesia kumpul bersama untuk mengkritisi pemerintah. Ini bukti kesetiaan Sumpah Pemuda," kata Paidi yang dalam percakapan melalui telepon terdengar suara-suara orasi.

Paidi juga menyebutkan, saat ini BEM se Indonesia sedang melakukan Musyawarah Nasional (Munas) BEM se Indonesia. Berkumpul dari elemen mahasiswa melakukan aksi di Istana Negara denga tekad menyampaikan, pemerintah telah gagal mensejahtera rakyat Indonesia.

Kesan itu Ada Dirasakan

Di tempat terpisah, Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumut, Juanda Suka mengatakan, Sumpah Pemuda merupakan momentum konsolidasi pemuda Indonesia. Konsesus pemuda untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara. Makna Sumpah Pemuda akan terjaga bilamana pemuda-pemuda Indonesia terkhusus mahasiswa, terus berupaya untuk berkarya bagi bangsa dan negara.

Sumpa Pemuda, menurutnya merupakan momentum konsolidasi pemuda nasional, momentum persatuan pemuda Indonesia. Karena suport pemuda dalam kemajuan bangsa sangat berarti dan itu akan terwujud bila pemuda bersatu dan memiliki suara yang satu, untuk bersama-sama berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Penerapan sumpah pemuda di kalangan mahasiswa, lanjutnya berkontribusi dalam pembangunan nasional dengan melakukan kontrol sosial bagi pemerintahan untuk menjalankan amanat rakyat dan amanat konstitusi, agar cita-cita bangsa dan kemajuan Indonesia dapat terealisasi. Terpenting adalah mempersiapkan sebaik mungkin perbekalan setiap pemuda terlebih mahasiswa untuk melanjutkan estapet kepemimpinan bangsa.

Mahasiswa saat ini dinilai cenderung melupakan sejarah, Juanda Suka menilai tidak sepenuhnya benar. Kesan itu bisa dirasakan pada sebahagian mahasiswa. Disinilah sebenarnya fungsi organisasi pemuda dan kemahasiswaaan. Baiknya semua mahasiswa bisa turun serta aktif dalam ormawa, lalu fungsi pengkaderan harus terus ditangkitkan.

"Saya yakin masih cukup banyak mahasiswa idealis yang menjaga nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam aktifitas keseharian mereka. Di sisi lain kurikulum pendidikan nasional terkait sejarah bangsa harus dievaluasi. Pelajaran sejarah di sekolah-sekolah tidak memiliki kesan kuat dan menginspirasi pelajar untuk berbuat maksimal. Hanya selintas pengetahuan yang dipahami sekedarnya saja," katanya.

Soal kesetiaan, Juanda menilai, dengan turun serta aktif dalam organisasi kemahasiswaan lalu menjadikan organisasi itu punya arti di tengah-tengah masyarakat serta berupaya merangkul beragam pemuda, bukti konkrit bagaimana sebahagian mahasiswa berjuang untuk membumikan nilai-nilai sumpah pemuda.


Hari Sumpah Pemuda, Kapan Hari Sumpah Pemuda, Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Peristiwa Tanggal 28 Oktober, Makna Hari Sumpah Pemuda, Pergerakan Mahasiswa, Hari Sumpah Pemuda dan Peran Mahasiswa

Kamis, 14 Oktober 2010

Sebuah Kisah Tentang Kota Pontianak

Pada tanggal 16-20 Juli lalu Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Geografi Sejarah menyelenggarakan kegiatan Bertajuk “Arung Sejarah Bahari”. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 100 mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Arung Sejarah Bahari memiliki pengertian Arung berarti mengarungi atau menjelajahi sedangkan sejarah ialah melihat ke masa lalu. Kegiatan ini berupa menjelajahi jejak-jejak sejarah kebaharian yang pernah ada di Kalimantan Barat. Kegiatan arung sejarah bahari bertujuan untuk mengenalkan sejarah kebaharian kepada generasi muda dan diharapkan dapat mencintai dunia kebaharian.. Pada kegiatan ini para peserta mengunjungi objek-objek yang memiliki nilai sejarah dan berkaitan dengan peradaban masa lalu yang pernah ada di Kalimantan Barat. Kota-kota di Kalimantan Barat yang memiliki peninggalan sejarah maritim diantaranya ialah Pontianak, Ketapang dan Sukadana. Perjalanan menjelajahi kota-kota tersebut ditempuh dalam waktu 4 hari.
Pontianak merupakan ibukota propinsi Kalimantan Barat. Kota ini dibelah oleh Sungai Kapuas yang panjangnya mencapai 700 meter dan merupakan salah satu sungai terlebar di Indonesia. Di kota ini terdapat berbagai macam objek peninggalan sejarah kerajaan maritim, diantara objek-objek tersebut adalah Kerraton Kadariyah, Masjid Jami Sultan Abdurahman, makam raja-raja Kerajaan Pontianak. Selain itu, ada juga peninggalan sejarah yang memiliki kaitan erat dengan kedatangan bangsa china di Pontianak yaitu Klenteng tua Budhisatva Karaniya Metta dan Pelabuhan Sheng hie.
Keraton Kadariyah merupakan peninggalan kesultanan Pontianak, yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman pada tanggal 1771 (14 Rajab 1185 H). Keraton ini terletak 4 km dari pusat kota, tepatnya dari Kampung Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Sampai sekarang Keraton Kadariyah masih menyimpan peninggalan kesultanan seperti, singgasana, Kaca Pecah Seribu, Al-qur’an tulis tangan oleh Sultan dan lain sebagainya. Keraton Kadariyah hingga kini masih ditempati oleh keturunan dari Sultan Syarif Abdurrahman.
Masjid Jami Sultan Abdurrahman merupakan bagian dari Keraton Kadariyah yang berjarak 300 meter dari Keraton Kadariyah. Mesjid ini terletak di tepi sungai Kapuas, dimana pada masa itu Sungai Kapuas merupakan prasarana transportasi utama yang digunakan masyarakat sekitar. Masjid yang didirikan pada masa Sultan Syarif Oesman yang memerintah pada tahun 1819-1855 sampai saat ini masih dipergunakan oleh masyarakat untuk beribadah dan melakukan kegiatan keagamaan.
Makam Raja-Raja Kerajaan Pontianak bernama Kompleks Makam Batulayang karena terletak di Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara dengan jarak 7 km dari pusat kota. Kompleks makam ini terletak persis disebelah utara Sungai Kapuas. Ditempat ini dimakamkan 7 orang Sultan yang pernah memerintah di Kesultanan Pontianak yaitu Sultan Syarif Abdurrahman, Sultan Sayid Kasim Al Kadri, Sultan Syarif Oesman Al Kadri, Sultan Syarif Hamid I, Sultan Syarif Yusuf Al Kadri, Sultan Syarif Muhammad Al Kadri dan Sultan Syarif Hamid II.
Sejarah Pontianak tidak terlepas dari peran Bangsa China yang menguasai perdagangan pada masa lalu dan mungkin hingga saat ini. Objek peninggalan yang berkaitan dengan kedatangan bangsa china antara lain Klenteng tua Budhisatva Karaniya Metta dan Pelabuhan Sanghie. Klenteng tua Budhisatva Karaniya Metta diperkitakan berdiri pada abad ke-!7. Pada masa itu banyak sekali bangsa china yang datang ke Kalimantan Barat sehingga etnis china yang ada di Kalimantan Barat bertambah banyak. Dibangunnya Klenteng ini adalah untuk memfasilitasi etnis china untuk beribadah. Selain Klenteng tua, objek peninggalan lain yang berkaitan dengan adanya etnis china adalah pelabuhan Sheng Hie yang di perkirakan berdiri pada abad ke-18 dan merupakan pelabuhan peniagaan pertama di Pontianak. Pelabuhan Sheng Hie dipergunakan untuk kegiatan perdagangan pada masa itu bahkan hingga saat ini. Nama pelabuhan Sheng Hie sendiri diambil dari nama seorang pengusaha besar hasil bumi dari negeri China. Pelabuhan ini memiliki letak yang strategis karena terletak di tepi Sungai Kapuas.
Para peserta Arung Sejarah Bahari tidak hanya mengunjungi objek-objek yang berkaitan dengan sejarah maritim tetapi juga mengunjungi objek lain yang memberikan wawasan tentang Kalimantan Barat. Objek yang dikunjungi yaitu Tugu Khatulistiwa dan Museum Daerah Kalimantan Barat. Kota Pontianak merupakan kota yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga berpengaruh pada suhu udara rata-rata harian yang cukup panas. Tugu Kahtulistiwa dibangun pada masa penjajahan Belanda. Tugu ini memiliki Keistimewaan yakni setiap tanggal 21-23 maret dan 21-23 september pada pukul 12.00 terjadi kulminasi, dimana benda-benda yang ada di sekitar tugu tidak memiliki bayangan, karena pada tanggal tersebut posisis matahari tepat berada pada garis khatulistiwa.
Selain Tugu Khatulistiwa objek lain yang dikunjungi ialah Museum Daerah Kalimantan Barat. Di museum ini kita dapat menemukan hasil peninggalan sejarah khusus etnis yang ada di Kalimantan Barat yaitu etnis melayu, etnis dayak dan etnis china.
Kota Pontianak merupakan salah satu kota atau wilayah yang di jelajahi pada kegiatan Arung Sejarah Bahari, kota atau wilayah lain yang di jelajahi ialah Kabupaten Ketapang dan Sukadana yang terletak di sebelah selatan Kalimantan Barat. Kabupaten Ketapang dan Sukadana memiliki berbagai peninggalan terkait kehidupan sejarah kerajaan maritim karena di wilayah ini terdapat peninggalan kerajaan Sukadana dan Ketapang Perjalanan Pontianak menuju Ketapang ditempuh dengan waktu kurang lebih 7 jam dengan menggunakan kapal laut ekspres.
Objek-objek kunjungan yang ada di Ketapang yaitu Keraton Muliakarta, Kompleks Makam Raja-Raja Matan, Makam Keramat Tujuh dan Keramat Sembilan. Keraton Muliakarta diperkirakan dibangun pada Abad ke-17 dan merupakan Istana Raja-raja Matan (Keturunan Raja-raja Tanjungpura). Keraton ini menghadap sungai Pawan sebagai jalur transportasi utama untuk perniagaan. Kerajaan Tanjungpura atau Matan memiliki kaitan erat dengan Kerajaan Sukadana karena Sejarah berdirinya Kerajaan Matan tidak terlepas dari Kerajaan Sukadana yang pada masa lalu pendiri Kerajaan Matan berasal dari Kerajaan Sukadana yang berhasil melarikan diri akibat kekalahan yang dialami Kerajaan Sukadana dari Kerajaan Pontianak.
Komplek Makam Raja-raja Matan terletak sekitar 4 km dari Keraton Muliakarta. Disini dimakamkan Raja-raja Kerajaan Matan. Selain Kompleks Makam Raja0raja Matan terdapat pula Makam Keramat Tujuh dan Keramat Sembilanm, makam ini diperkirakan telah berumur sekitar 650 tahun yang dibuktikan dengan tulisan pada batu nisan yang tertulis 1363 saka atau 1441 masehi. Batu nisan di makam ini terbuat dari batu andesit dan bertuliskan huruf arab. Menurut ahli arkeologi untuk pertama kali batu andesit ditemukan di Pulau Kalimantan adalah di Ketapang. Diperkirakan bentuk batu nisan berasal dari abad terakhir Kerajaan Majapahit. Batuan andesit yang ada di Ketapang berasal dari pulau jawa dan diperkirakan pada masa lalu telah terjadi hubungan antara majapahit dan Kalimantan.
Akhir perjalanan arung sejarah bahari ialah di Sukadana di daerah ini pada masa lalu berdiri sebuah kerajaan yang terletak di pantai barat Kalimantan dan sempat merasakan masa-masa kejayaan karena memiliki letak strategis yang merupakan jalur perdagangan antara jawa, sumatera dan semenanjung malaka. Bahkan, dikemudian pedagang-pedagang cina juga melalui jalur perdagangan ini.
Perjalanan ke Sukadana ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam dengan menggunakan bis dari Ketapang. Objek-objek yang dikunjungi di daerah Sukadana ialah Bekas Pelabuhan Sukadana, Makam Raja-raja Sukadana, Benteng Belanda dan Bekas Kantor Belanda (Tangsi). Bekas Pelabuhan Sukadana terletak di Teluk Sukadana yang merupakan pula Selat Karimata. Pelabuhan ini pada masa lalu dipergunakan sebagai pelabuhan perdagangan jalur sutera sekaligus merupakan pertemuan jalur perdagangan dari barat, timur dan utara. Digunakan juga perdagangan dari luar nusantara seperti Eropa, Cina, Johor dan Brunei dan juga dari nusantara seperti Bugis, Melayu, Jawa, Banjarmasin, Riau dan Palembang. Hasil yang dijual pada masa itu adalah rempah-rempah, intan, kayu gaharu dan kerajinan berbagai bangsa, guci-guci dari cina dan sebagainya. Sekarang ini peninggalannya berupa puing-puing bangunan pelabuhan yang sudah tidak utuh lagi.
Makam Raja-raja Sukadana terdapat dikampung dalam sekitar 3 km dari bekas pelabuhan Sukadana. Disinilah terdapat makam raja Kerajaan Sukadana yaitu Tengku Akil yang wafat pada tahun 1845. Hingga kini keturunan dari Tengku Akil masih tinggal tidak jauh dari makam, peninggalannya berupa genta dan pedang pun masih terawat dengan baik. Selain makam dan pelabuhan objek lain yang dikunjungi ialah Benteng dan Tangsi militer Belanda yang berjarak sekitar 2 km dari makam. Pada masa lalu benteng digunakan sebagai pusat pemerintahan distrik sukadana. Selain itu di daerah sekitar benteng dan tangsi militer tedapat pemukiman khusus orang Belanda. Saat ini kondisi bangunan tidak terawat lagi terlihat kotor dan ditumbuhi oleh semak.
Perjalanan pun berakhir di Sukadana, saatnya kembali ke Ketapang lalu ke Pontianak. Kegiatan arung sejarah bahari tidak hanya mengunjungi objek-objek yang memiliki nilai kebaharian namun juga diadakan kegiatan diskusi dan seminar. Diskusi dan seminar diadakan untuk memperluas wawasan mengenai dunia Kalimantan Barat dan juga dunia kebaharian. Diskusi yang diadakan antara lain mengenai diskusi sejarah maritim.
Semoga dengan adanya kegiatan ini bertambah pula wawasan kebaharian dari para pesertanya, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat didaerah masing-masing.
Diharapkan kegiatan ini bukan hanya sekedar perjalanan biasa yang tidak memiliki arti apapun namun diharapkan perjalanan ini membawa pesan tersendiri yang tersimpan di benak para peserta yang selanjutnya mereka dapat mengaktualisasikan dirinya terkait dunia kebaharian. Semoga…

Kamis, 07 Oktober 2010

kesehatan dan kebugaran jasmani

MAKNA KESEHATAN DAN KEBUGARAN JASMANI

Sejalan dengan definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen Kesehatan , definisi ini diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:
Sehat =     Sejahtera      +       Bebas
-   jasmani           -  penyakit
-   rohani             –  cacat
-   sosial            –  kelemahan
Jadi sehat meliputi tiga aspek yang saling berkaitan erat, yakni jasmani, rohani, dan sosial. Itulah sebabnya pembinaan kesehatan melalui salah satu aspek, khususnya melalui kegiatan jasmani atau olahraga, berpengaruh terhadap kedua aspek lainnya.
Kutub lain dari sehat ialah sakit. Karena sehat bertingkat sehingga tepat digunakan istilah derajat sehat. Dengan demikian derajat sehat selalu meningkat bila dibina, sebaliknya menurun bila ditelantarkan.
Istilah sehat mengandung makna khas jika ditinjau dari ilmu faal. Ilmu faal adalah ilmu yang mempelajari fungsi suatu struktur, khususnya struktur biologik. Pada manusia struktur biologik itu ialah jasmani. Dengan demikian peninjauan ilmu faal  terhadap kesehatan terutama dari aspek jasmaniah. Jasmaniah dikatakan sehat bila seluruh proses fisiologis atau seluruh fungsi organ pada jasmani dalam keadaan normal.
Karena fungsi organ tubuh berubah dari keadaan istirahat ke keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal dibagi menjadi dua tingkatan:
-       Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat.
-       Sehat dinamis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja, atau bergerak.
Seseorang yang sehat dinamis tentu sehat statis, namun tidak demikian dengan sebaliknya sehat statis belum tentu sehat dinamis. Jadi kian berat kerja atau olahraga yang dapat dilakukan seseorang dengan fungsi organ tubuh tetap dalam keadaan normal, kian tinggi derajat sehat dinamisnya. Sebagai contoh, seseorang yang mampu berjalan di sepanjang tanjakan yang cukup panjang selama 10 menit atau lebih dengan dengan kecepatan wajar tanpa tanda-tanda sesak nafas, akan disebut memiliki derajat sehat dinamis. Tapi bila seseorang lainnya dapat berlari di sepanjang tanjakan itu tanpa tanda-tanda sesak nafas, maka dia disebut memiliki derajat sehat dinamis yang lebih tinggi. Sesak nafas menunjukkan adanya fungsi organ tubuh yang tidak normal, yaitu ketidakmampuan organ tubuh memenuhi tuntutan kebutuhan olahdaya (metabolism) yang lebih tinggi pada waktu terjadi kegiatan jasmani yang lebih berat.
Setiap orang perlu memiliki derajat sehat dinamis. Apalah artinya sehat kalu orang itu hanya sehat sewaktu beristirahat, apalagi jika sehat sewaktu tidur. Perikehidupan manusia dalam setiap seginya selalu membutuhkan dukungan derajat sehat dinamis pada tingkat tertentu. Jasmani yang bugar adalah jasmani yang memiliki derajat sehat dinamis yang mampu mendukung segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tanpa terjadi kelelahan yang berlebihan, dan kelelahan itu pulih kembali sebelum dating tugas yang sama pada keesokan harinya. Inilah inti pengertian kebugaran jasmani. Kian tinggi derajat sehat dinamis seseorang, kian besar kemampuan kerja fisiknya dan kian kecil kemungkinan terjadi kelahan. Orang seperti itu memiliki derajat kebugaran jasmani yang tinggi.
Sebaliknya, sakit adalah suatu keadaan tak normal dari fungsi alat tubuh yang disebabkan oleh suatu penyakit. Penyakit dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : (1) penyakit infeksi, dan (2) penyakit non-infeksi. Penyakit non-infeksi dapat dibagi menjadi :
  1. Penyakit rudapaksa: penyakit karena kecelakaan atau tindak kekerasan.
  2. Penyakit kelemahan jasmani dan rohani.
Perlu dipahami, manfaat olahraga bagi penyembuhan penyakit terbatas hanya pada penyakit non-infeksi, khususnya penyakit kelemahan. Terhadap penyakit infeksi, olahraga justru dapat memperberat sakitnya.
Yang termasuk penyakit non-infeksi yang bukan rudapaksa ialah:
-       Penyakit hipokinetik yakni penyakit kelemahan fungsional karena orang kurang bergerak.
-       Penyakit psikosomatik, seperti:
  1. Penyakit lambung/maag (gastritis);
  2. Penyakit bengek (asma bronchiale);
  3. Penyakit eczema.
-       Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:
  1. Penyakit jantung koroner;
  2. Penyakit tekanan darah tinggi/rendah;
  3. Stroke.
-       Penyakit metabolism, seperti:
  1. Kegemukan (obesitas);
  2. Kencing manis (diabetes mellitus);
  3. Kelebihan lemak darah (hiperlipidemia)

Sejarah Lahirnya Kota Pontianak

Berdirinya Kota Pontianak

Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan.

Tahun 1192 Hijriah, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak Pertama. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Adapun Sultan yang pernah memegang tampuk Pemerintahan Kesultanan Pontianak:
  1. Syarif Abdurrahman Alkadrie memerintah dari tahun 1771-1808
  2. Syarif Kasim Alkadrie memerintah dari tahun 1808-1819
  3. Syarif Osman Alkadrie memerintah dari tahun 1819-1855
  4. Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tahun 1855-1872
  5. Syarif Yusuf Alkadrie memerintah dari tahun 1872-1895
  6. Syarif Muhammad Alkadrie memerintah dari tahun 1895-1944
  7. Syarif Thaha Alkadrie memerintah dari tahun 1944-1945
  8. Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tabun 1945-1950
Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie (lahir 1742 H) yang membuka pertama Kota Pontianak, pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185, untuk kemudian pada Hijriah sanah 1192 delapan hari bulan Sja’ban hari Isnen, SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Pontianak.
Selanjutnya 2 tahun kemudian setelah Sultan Kerajaan Pontianak dinobatkan, maka pada Hijrah sanah 1194 bersamaan tahun 1778, masuk dominasi kolonialis Belanda dari Batavia (Betawi) utusannya Petor (Asistent Resident) dari Rembang bernama WILLEM ARDINPOLA, dan mulai pada masa itu bangsa Belanda berada di Pontianak, oleh Sultan Pontianak. Bangsa Belanda itu ditempatkan di seberang Keraton Pontianak yang terkenal dengan nama TANAH SERIBU (Verkendepaal).
Dan baru pada tanggal 5 Juli 1779, 0.1. Compagnie Belanda membuat perjanjian (Politiek Contract) dengan Sultan Pontianak tentang penduduk Tanah Seribu (Verkendepaal) untuk dijadikan tempat kegiatan bangsa Belanda, dan seterusnya menjadi tempat/kedudukan Pemerintah Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Keresidenan Borneo lstana Kadariah Barat), dan Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van Pontianak (Asistent Resident Kepala Daerah Kabupaten Pontianak) dan selanjutnya Controleur het Hoofd Onderaffleeling van Pontianak/ Hoofd Plaatselijk Bestur van Pontianak (bersamaan dengan Kepatihan) membawahi Demang het Hoofd der Distrik Van Pontianak (Wedana) Asistent Demang het Hoofd der Onderdistrik van Siantan (Ass. Wedana/ Camat) Asistent Demang het Hoofd der Onderdistrik van Sungai Kakap (Ass. Wedana/Camat). Kronologis berdirinya Plaatselijk Fonds seterusnya Stadsgemeente, Pemerintah Kota Pontianak, Kotapraja, Kota Besar, Kotamadya Dati 11 Pontianak